Saking Antusiasnya dengan Politik, Ma'ruf Sempat Ngintip yang Nyoblos

Kontenterkini.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, Ma'ruf Amin membagikan pengalaman hidup di masa lalu. Mulai dari saat menjadi santri, hingga awal-awal terjun ke dunia politik.
Hal itu diungkapkannya saat berkunjung ke Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (22/3).
Bak anak muda lainnya, rasa penasaran dan keingintahuan juga dirasakannya. Mula-mula Ma'ruf bercerita kehidupannya sebagai seorang santri. Makan seadanya, mengaji dan mengkaji ilmu agama, hingga olahraga.
"Saya dulu suka main bola dan badminton," kenang Ma'ruf lewat siaran tertulisnya, Sabtu (23/3).
1955, Ma'ruf kala itu berstatus santri pondok pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur mulai tertarik dengan politik. Ketika pemilu
berlangsung, dia mulai menonton aktivitas kampanye umum.
Ma'ruf bahkan sempat ikut rombongan untuk menonton kampanye umum. Namun ditolak, karena dianggap masih di bawah umur.
Bukan anak muda namanya jika tak memutar otaknya. Dia memutuskan untuk menyewa sepeda kayuh hanya untuk memuaskan hasrat menonton kampanye.
"Akhirnya saya ke kota naik sepeda nonton orang kampanye di lapangan. Waktu nyoblos, saya ngintip aja," tambahnya.
Ma'ruf menyebut jika tujuannya menyewa sepeda sebagai bentuk antusiasmenya terhadap kampanye politik. Dari situ kegemarannya terhadap
kegiatan politik mulai terus terpupuk di jiwanya.
Cerita Ma'ruf terus berlanjut. 1965 menjadi titik awal ketertarikannya terhadap kehidupan politik. Terbukti, memasuki 1970-an, mantan
Rais Aam PBNU itu sudah terjun ke organisasi politik dengan memimpin sebuah organisasi Front Pemuda.
"Mulai ke politik, (Tahun) 1971 pemilu, saya ikut menjadi anggota DPRD DKI termuda. Saya 27 tahun, tapi walau saya masih pemuda, saya jadi ketua fraksi golongan islam. Gubernurnya waktu itu Ali Sadikin, Letjen lagi, saya masih anak muda," tutupnya.
Sumber : Jawa Pos
0 Response to "Saking Antusiasnya dengan Politik, Ma'ruf Sempat Ngintip yang Nyoblos"
Posting Komentar