Fakta-fakta Terkini soal Gempa Banten

KONTENTERKINI.COM - Gempa bermagnitudo 6,9 terjadi di Banten pada Jumat (2/8). Hingga kini tercatat lima orang menjadi korban jiwa dan ratusan bangunan rusak akibat gempa.
BNPB mengatakan korban meninggal itu tak disebabkan secara langsung oleh gempa. Para korban tewas ada yang disebabkan oleh sakit jantung dan kelelahan saat evakuasi.
"Lima korban meninggal dunia dampak gempa M 6,9," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo, Sabtu (3/8/2019).
Kelima korban itu berada di Jawa Barat dan Banten. Kerusakan bangunan juga terjadi di wilayah Jawa Barat dan Banten.
Berikut fakta-fakta terkini soal gempa banten:
1. Korban Tewas 5 Orang
BNPB mengatakan korban jiwa dampak gempa M 6,9 di Banten berjumlah 5 orang. Korban meninggal bukan diakibatkan secara langsung oleh gempa melainkan sakit jantung dan kelelahan akibat evakuasi.
"Lima korban meninggal dunia dampak gempa M 6,9," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo, Sabtu (3/8/2019).
Dia menegaskan tak ada korban akibat bangunan roboh. "Meninggal bukan karena reruntuhan," kata Agus.
Korban meninggal dunia terdampak gempa itu berada di Pandeglan, Lebak dan Sukabumi. Berikut identitasnya.
Kabupaten Pandeglang: 1 orang meninggal dunia
- Sa'in (40) alamat Desa Ujung Jaya, Kecamatan Sumur. Korban mengalami kepanikan di kebun saat gempa bumi.
Kabupaten Lebak: 2 orang meninggal dunia
- Rasinah (48), korban kaget dan lari keluar rumah akan tetapi setelah di luar rumah penyakit jantungnya kambuh sehingga tidak sadarkan diri dan setelah diperiksa kondisinya ternyata sudah dalam keadaan meninggal dunia
- Salam (95) alamat Kampung Bayah, Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. Korban meninggal dunia saat melakukan pengungsian ke tempat aman.
Kabupaten Sukabumi: 2 orang meninggal dunia
- H Ajay (58) alamat Kampung Tugu Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok. Korban terpeleset saat mengungsi di rumah kerabat
- Ruyani (35) alamat Desa Mekarmukti Kecamatan Waluran. Korban terkena serangan jantung saat gempa susulan.
2. 223 Bangunan Rusak
BNPB mengatakan wilayah yang mengalami kerusakan paling dominan berada di Jawa Barat, yakni di Cianjur dan Sukabumi. Kemudian juga di Pandeglang dan Lebak, Banten.
"Dilihat kerusakannya, Jawa Barat ada 2, di Cianjur dan Sukabumi. Lalu Banten, di Pandeglang dan Lebak," kata Agus saat jumpa pers di kantornya, di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (3/8/2019).
Bangunan yang rusak itu terdiri dari 13 rumah mengalami rusak berat, 32 rusak sedang, 178 rusak ringan. Berikut datanya:
Provinsi Jawa Barat: 13 rusak berat, 30 rusak sedang, 62 rusak ringan
- Kota Bogor: 1 rusak ringan
- Kab. Cianjur: 6 rusak berat, 2 rusak sedang, 13 rusak ringan
- Kab. Sukabumi: 6 rusak berat, 22 rusak sedang, 43 rusak ringan
- Kab. Bandung: 2 rusak sedang
- Kab. Bandu Barat: 1 rusak berat, 1 rusak sedang, 4 rusak ringan
- Kab. Garut: 3 rusak sedang, 1 risak ringan
Provinsi Banten: 2 rusak sedang, 116 rusak ringan
- Kab. Lebak: 1 rusak sedang, 29 rusak ringan
- Kab. Pandeglang: 81 rusak ringan
- Kab. Serang: 1 rusak sedang, 3 rusak ringan
- Kota Cilegon: 3 rusak ringan
Kerusakan fasilitas umum: 4 fasilitas peribadatan rusak ringan, 1 kantor rusak ringan, 2 fasilitas pendidikan rusak ringan, 3 bangunan lain rusak ringan
- Kabupaten Pandeglang: 1 masjid rusak ringan, 1 kantor desa rusak ringan
- Kabupaten Cilegon: 1 masjid rusak ringan
- Kabupaten Sukabumi: 1 masjid rusak ringan, 1 majelis taklim, 1 bangunan sekolah dasar rusak ringan, 2 fasilitas umum rusak ringan
- Kabupaten Serang: 1 pondok pesantren rusak ringan, 1 bangunan lain (penggilingan padi) rusak ringan.
3. Warga yang Sempat Mengungsi Sudah Kembali
BNPB mengatakan situasi pascagempa Banten M 6,9 sudah kondusif terkendali. Seluruh warga yang sempat mengevakuasi diri baik di Lampung dan Banten sudah kembali ke rumah masing-masing.
"1.000 mengungsi di Lampung di kantor Gubernur Lampung, setelah diakhiri peringatan tsunami, berangsur-angsur sudah pulang warga dari pengungsian. Begitu pula di Jawa Barat dan Banten sudah pulang juga. Kondisi sudah dipastikan normal, kondisi tidak ada kenaikan, dikatakan aman," kata Agus Wibowo, di Jakarta, Sabtu (3/8/2019).
Agus mengatakan jajarannya di BPBD provinsi masih melakukan monitoring di lapangan untuk pendataan kerusakan dan korban luka. Dia menyebut bagi korban yang rumah tinggalnya rusak kini menempati hunian bersama saudaranya.
Sumber : Detik
__________________
Ikuti kami di FANSPAGE, klik : facebook.com/KONTENTERKINI
0 Response to "Fakta-fakta Terkini soal Gempa Banten"
Posting Komentar