Pro Kontra Netizen soal Hukuman Rajam Bagi LGBT di Brunei Darussalam

KONTENTERKINI.COM - Sejak Rabu (3/4), hukuman mati untuk para LGBT di Brunei telah resmi berlaku. Sejak pertama kali tercuat kabarnya, hukum ini telah menyita perhatian publik. Tak terkecuali di Indonesia.
Kendati telah dikecam oleh PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa), tampaknya hukuman tersebut tetap disahkan. Itu kemudian memicu perdebatan dari para netizen.
Pro kontra telah banyak diutarakan. Gerakan boikot sembilan hotel Sultan Brunei pun juga dilakukan oleh para artis dan tokoh luar negeri sebagai gerakan ketidaksetujuan atas undang-undang tersebut. Tapi yang mendukung hukuman tersebut juga tak bisa terbilang sedikit.
Tarek Fatah, jurnalis Kanada termasuk orang yang mendukung kebijakan ini. Dia membalas cuitan dukungan PM Kanada, Justin Trudeau, dengan kalimat yang menyimpulkan jika apa yang diucapkan Trudeau sebuah hal yang memicu Islamphobia.
Trudeau refers to Brunei’s “Shariah” Islamic Law as “cruel and inhumane” – Isnt that #Islamophobic O prime minister? No #M103 for you I guess. https://t.co/nowiMwufz4— Tarek Fatah (@TarekFatah) 6 April 2019
Dari kalangan netizen, dukungan datang dari pengguna Instagram @bazht. Ia menyebut jika adanya undang-undang ini semata untuk tindakan pencegahan, bukan akses bebas agar setiap orang di Brunei bisa menghabisi nyawa kaum LGBT dengan sesuka ria.

"Bagus tuh pemerintahannya." Tulis @_Ajiseptiana_21.
Ada pro, ada pula kontra. Seperti contohnya Dua Lipa, penyanyi asal Inggris ini tidak mendukung kebijakan yang dikeluarkan Sultan Brunei ini. Ia bahkan ikut ke dalam aksi #BoycottBrunei.
Gay rights are human rights. Boycott the the industries and the people that believe in inhumane anti LGBT+ laws. Taking a stand today and forever to show support. The fight is never over we’re only scratching the surface but we need to be louder than ever. #BoycottBrunei 🏳️🌈 pic.twitter.com/hFkaa27KzD— DUA LIPA (@DUALIPA) 4 April 2019
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, juga mengecam tindakan tersebut. Ia bahkan menyalurkan cuitan akan membuat Kanada menjadi negara yang toleran dan mendukung HAM, tidak seperti Brunei.
Dari dalam negeri sendiri, seorang aktivis LGBT, Hartoyo, juga menyalurkan pendapat ketidaksetujuannya dengan melampirkan sebuah pemberitaan yang menyebut dukungan dari artis mancanegara terhadap gerakan boikot Sultan Brunei.Canadians are appalled by Brunei’s new penal code that will target women, the LGBTQ2 community & other minority groups, and we condemn their decision. Canada will always defend human rights around the world, and we’re urging Brunei to repeal this cruel & inhumane law. https://t.co/sgyYyE3YNA— Justin Trudeau (@JustinTrudeau) 6 April 2019
Selain tokoh penting, netizen pun juga banyak yang mengecamnya. Seperti kata pengguna Instagram @Qaedif, ia berpendapat jika hukuman ini bukanlah solusi yang terbaik.Perlawanan dimulai oleh selebritis2 dunia. https://t.co/qnGlQHohlR— Hartoyo (@HartoyoMdn) 30 Maret 2019

Kalau kamu sendiri, pro atau kontra terhadap hukuman yang diterapkan Brunei ini? (NS)
Sumber : Kumparan
________________________________
Ikuti kami di TELEGRAM, klik : https://t.me/KONTENTERKINI | Ikuti kami di FANSPAGE, klik : facebook.com/KONTENTERKINI
0 Response to "Pro Kontra Netizen soal Hukuman Rajam Bagi LGBT di Brunei Darussalam"
Posting Komentar